BPJS Kesehatan, Iuran ataukah Asuransi?

Tujuan goretan lemah ini hanya sebatas pembelajaran saja, bukan kesimpulan hukum dari penulis. Semoga bermanfaat.

Apabila kita ingin sampai kepada satu simpulan, maka ada baiknya kita memahami terlebih dulu duduk perkara dari  satu persoalan,

الحكم عن شيئ فرع عن تصوره

satu persoalan juga ada baiknya kita sederhanakan sehingga mudah dipahami dengan benar dan baik,

ما قل ود ل

1. Siapakah peserta BPJS dan sebagai apakah status mereka di sini?

Mereka adalah seluruh Rakyat Indonesia, lihat kejelasannya di sini:

http://bpjs-kesehatan.go.id/statis-12-peserta.html

Sederhananya yang saya pahami, (Wallahu Aklam) Status Peserta adalah sebagai konsumen atau Anggota Asuransi Kesehatan dibawah tanggung jawab BUMN.

Mengubur Syirik dan kejahilan

BANTAHAN ATAS TULISAN IDRUS RAMLI YANG BERJUDUL “KESESATAN TAUHID WAHABI”

(VERSI DIALOG)

PANDUAN DIALOG : SUNNI di sini adalah Idrus Ramli atau NU

SALAFI di sini adalah Musamulyadi atau Ahlussunnah Waljamaah

SUNNI: “Sebenarnya kami hanya merespon Anda saja. Justru Anda yang selalu menyesatkan kelompok lain, padahal ajaran Anda sebenarnya yang sesat.”

SALAFI : “Menyesatkan kelompok yang menyimpang adalah metode yang gunakan para Ulama Salaf, bahkan Imam Syafi’i pernah menilai bodoh kepada kelompok Shufi, yang artinya Shufi  jauh dari kebenaran, beliau berkata:

: لو أن رجلاً تصوَّف من أول النهار لم يأت عليه الظهر إلا وجدته أحمق

‘Jika seorang menjadi Tashawwuf di awal hari, tidak sampai atasnya waktu dhuhur kecuali engkau akan dapati dia dalam keadaan pandir’ (ucapan ini disebutkan oleh Imam Al-Baihaqi dalam Manaqibusy Syafi’i)

Maka adalah sebuah kedustaan jika Ahlussunnah Assalafi kalian anggap sesat hanya karena menjalani apa yang telah ditempuh para Salaf, Imam Ahmad Rahimahullah pernah berkata:

 من قال القرآن مخلوق فهو عندنا كافر

“Siapa saja yang berkata bahwa Al-Qur’an makhluk maka dia di sisi kami ialah seorang yang kafir”

(diriwayatkan oleh Abdullah bin Ahmad dalam Assunnah)

Maka justeru sebaliknya mereka yang selalu seolah ingin terlihat santun dan sopan di depan masyarakat awam dengan meninggalkan penyesatan terhadap kelompok menyimpang adalah kaum yang berjalan diseberang kebenaran.

Boikot Produk Yahudi Secara Individu, Tidak Bolehkah !?

ما هو حكم المقاطعة للمنتجات الأمريكية واليهودية؟ وهل يؤجر من قاطعها بنية نصرة الإسلام وإخوانه المسلمين في فلسطين؟.

Apakah hukumnya memboikot produk produk Amerika dan Yahudi?

Dan apakah orang yang memboikotnya mendapatkan pahala dengan niat untuk menolong Islam dan saudara-saudaranya seislam di Palestina?

الإجابــة

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه، أما بعـد:

Jawaban

Segala puji hanya bagi Allah dan Sholawat serta Salam atas Rasulullah, dan atas keluarganya, para shohabatnya, Amma Ba’du.

فحكم مقاطعة هذه المنتجات تابع لتقدير المصالح والمفاسد، لذلك قد يتغير الحكم من حال إلى حال، ومن زمان إلى زمان، ومرد هذا التقدير إلى الراسخين في العلم من كل عصر

Maka hukum memboikot produk-produk ini mengikuti kedar ukuran Mashlahat dan Mafsadat, oleh karena itu hukum bisa berubah dari satu keadaan ke keadaan lainnya, dari satu masa ke masa lainnya, dan tempat merujuk (menimbang) kadar ukuran tersebut dikembalikan kepada Ulama-ulama yang Rosikh (dalam) di bidang Ilmu dari setiap masa,

، والغالب في زمننا هذا أن المقاطعة الاقتصادية سلاح نافع يلحق بسببها ضرر كبير بالدول المقاطَعة، وهذه مصلحة راجحة، مع كونها وسيلة من وسائل إنكار المنكر، ولذا أفتى بها كثير من أهل العلم، وقد سبق تفصيل ذلك في الفتاوى التالية أرقامها: 71769،8939، 19982، 80639، 71469.

Dan biasanya pada era kita saat ini, Boikot Ekonomi adalah senjata ampuh yang dapat mendatangkan penyebab kemudhoratan (kerugian)  besar atas suatu negara yang diboikot, dan penomena ini sesungguhnya adalah Mashlahat yang kuat, disamping juga merupakan wasilah untuk mengingkari kemungkaran, dan karena inilah banyak dari Ahli Ilmu yang telah menfatwakannya, dan telah berlalu perincian hal tersebut dalam fatwa yang No.nya sebagai berikut:

71769،8939، 19982، 80639، 71469

وإذا حكمنا بوجوبها أو استحبابها أو حتى بمجرد مشروعيتها، فمن قاطع بنية نصرة الإسلام والمسلمين، فلا شك أنه مأجور على ذلك، فقد قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إنما الأعمال بالنية، وإنما لامرئ ما نوى.

متفق عليه.